Rabu, 11 Januari 2012

pertolongan jangan di tolak

Seorang Nelayan brada di sebuah kapal yang bocor n hampir tenggelam.

Bberapa saat kemudian dtng sebuah kapal Ferry, salah seorang di dalamnya berkata:
“ Hai Kawan ada yang bisa kami bantu?”
Nelayan itu menjawab
“Tidak.Aku yakin Allah pasti membantuku..”
Akhirnya kapal Ferry itupun berlalu…

Setelah itu dating Kapal kedua dan bertanya
“ Hai Kawan sepertinya Kau butuh bantuan kami?”
Nelayan itupun Menjawab
“Tidak.. Allah yang akan membantuku”

Akhirnya Nelayan tersebut tenggelam dan mati.
Setelah mati Nelayan bertanya Pada Allah:

“Ya Allah, Mengapa Kau tidak menolongku?”
Allahpun menjawab
“Aku mengirimkan 2 buah kapal, dan kau menolaknya”

“Saat kita meminta sesuatu, bukanlah sesuatu tersebut yang Allah berikan. Melainkan peluang untuk mendapatkannya”.

Jumat, 06 Januari 2012

teknologi pembuatan keju yakult yaghurt dan nata da coco


A.    Teknologi pembuatan keju
Menurut FDA, keju adalah produk yang dibuat dengan cara mengkoagulasikan kasein susu, susu krim atau susu yang kaya dengan krim. Koagulasi dapat dilakukan dengan koagulasi garam, asam atau enzim, pemekatan atau kombinasinya (Zubaidah, 1998). Setelah dikoagulasi, curd (padatan yang sebagian besar kandungannya protein) yang dihasilkan diperam, ada juga jenis keju yang tidak melalui pemeraman.Jenis keju yang dihasilkan tergantung dari bermacam-macam faktor. Menurut Kordylas (1991), faktor penting dalam pembuatan keju adalah kandungan air dan pemeraman. Berdasarkan pada kandungan airnya keju dibagi dua kelas yaitu keju lunak yang mengandung 40-75% air yang mudah busuk dan keju keras yang mengandung 30-40 % air yang dapat disimpan beberapa tahun di bawah kondisi penyimpanan yang baik.
Keju merupakan salah satu bahan pangan dengan daya simpan yang baik dan kaya akan protein, lemak, kalsium, fosfor, riboflavin dan vitamin-vitamin lain dalam bentuk pekat . Prinsip pembuatan keju adalah bahwa protein dalam keju mengalami flokulasi dan mengikutkan 90% lemak susu dalam pengolahan. Keju dapat dibuat dengan mengendapkan protein menggunakan suatu asam. Asam tersebut dapat dihasilkan oleh bakteri atau asam yang ditambahkan. Apabila menggunakan asam, dapat digunakan asam asetat, asam laktat, asam sitrat dan dapat pula digunakan asam alami seperti sari buah sitrun. Susu dipanaskan 80-90ºC dan asam ditambahkan berupa tetesan sambil dilakukan pengadukan sampai massa terpisah, setelah curd ditiriskan, dapat diproses lebih lanjut .
Teknik dan variasi pembuatan keju dapat dilakukan/dikembangkan menurut kreativitas yang tak terbatas. Misalnya dengan penambahan biji-bijian, herba, minuman beralkohol, potongan buah-buahan dan pewarna ke dalam curd. Pewarna yang digunakan biasanya adalah merah annatto. Penambahan garam ke dalam keju biasanya adalah untuk menurunkan kadar air dan sebagai pengawet .
Di dunia terdapat beragam jenis keju. Menurut Daulay .seluruhnya memiliki prinsip dasar yang sama dalam proses pembuatannya, yaitu:
  1. Pasteurisasi susu: dilakukan pada susu 70°C, untuk membunuh seluruh bakteri pathogen.
  2. Pengasaman susu. Tujuannya adalah agar enzim rennet dapat bekerja optimal. Pengasaman dapat dilakukan dengan penambahan lemon jus, asam tartrat, cuka, atau bakteri Streptococcus lactis. Proses fementasi oleh streptococcus lactis akan mengubah laktosa (gula susu) menjadi asam laktat sehingga derajat keasaman (pH) susu menjadi rendah dan rennet efektif bekerja.
  3. Penambahan enzim rennet. Rennet memiliki daya kerja yang kuat, dapat digunakan dalam konsentrasi yang kecil. Perbandingan antara rennet dan susu adalah 1:5.000. Kurang lebih 30 menit setelah penambahan rennet ke dalam susu yang asam, maka terbentuklah curd. Bila temperatur sistem dipertahankan 40 derajat celcius, akan terbentuk curd yang padat. Kemudian dilakukan pemisahan curd dari whey.
  4. Pematangan keju (ripening). Untuk menghasilkan keju yang berkualitas, dilakukan proses pematangan dengan cara menyimpan keju ini selama periode tertentu. Dalam proses ini, mikroba mengubah komposisi curd, sehingga menghasilkan keju dengan rasa, aroma, dan tekstur yang spesifik. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi penyimpangan seperti temperatur dan kelembaban udara di ruang tempat pematangan. Dalam beberapa jenis keju, bakteri dapat mengeluarkan gelembung udara sehingga dihasilkan keju yang berlubang-

teknologi fermentasi biji-bijian dan umbi-umbian


A.  Fermentasi
Proses fermentasi dalam pengolahan pangan adalah proses pengolahan pangan dengan menggunakan aktivitas mikroorganisme secara terkontrol untuk meningkatkan keawetan pangan dengan dioproduksinya asam dan atau alkohol, untuk menghasilkan produk dengan karekateristik flavor dan aroma yang khas, atau untuk menghasilkan pangan dengan mutu dan nilai yang lebih baik. Contoh-contoh produk pangan fermentasi ini bermacam-macam; mulai dari produk tradisional (misalnya tempe, tauco, tape, dll) sampai kepada produk yang modern (misalnya salami dan yoghurt).
Proses fermentasi dalam pengolahan pangan mempunyai beberapa keuntungan-keuntungan, antara lain :
1.      proses fermentasi dapat dilakukan pada kondisi pH dan suhu normal, sehingga tetap mempertahankan (atau sering bahkan meningkatkan) nilai gizi dan organoleptik produk pangan,
2.      karakteristik flavor dan aroma produk yang dihasilkan bersifat khas, tidak dapat diproduksi dengan teknik/metoda pengolahan lainnya.
3.       memerlukan konsumsi energi yang relatif rendah karena dilakukan pada kisaran suhu normal,
4.      modal dan biaya operasi untuk proses fermentasi umumnya rendah, dan
5.      teknologi fermentasi umumnya telah dikuasi secara turun temurun dengan baik.
Sebagaimana dikemukakan di muka bahwa proses fermentasi adalah proses yang memanfaatkan jasa mikroorganisme, maka pengendalian proses fermentasi pada dasarnya adalah pengendalian pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme tersebut. Faktor utama yang mengandalikan pertumbuhan mikroorganisme pada bahan pangan adalah :
1.      ketersediaan sumber-sumber karbon dan nitrogen yang akan digunakan oleh mikroorganisme tersebut untuk tumbuh dan berkembang biak,
2.      ketersediaan zat gizi khusus tertentu yang merupakan persyaratan karakteristik bagi mikroorganisme tertentu untuk tumbuh dengan baik,
3.      nilai pH produk pangan,
4.      suhu inkubasi,
5.      kadar air, dan
6.      ada/tidaknya kompetisi dengan mikroorganisme lainnya
Tanaman yang merupakan sumber pati, protein, atau lemak merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam industri fermentasi. Sebagai salah satu sumber pati, tanaman dapat digolongkan menjadi tanaman serealia (yang dimanfaatkan adalah biji-bijinya), leguminosa dengan memanfaatkan kacang-kacangan dan juga tanaman umbi dan batang.
Contoh dari biji-bijian antara lain beras, jagung, sorghum, dan gandum. Golongan leguminosa antara lain kacang kedelai, kacang tanah, dan jenis biji-bijian lainnya. Contoh umbi-umbian adalah ubi jalar, ubi kayu, kentang, dan yang lainnya sedangkan dari bagian batang, yang banyak dimanfaatkan adalah sagu dan aren.

penggunaaan khamir dan kapang dalam industri


A.  Pengertian Kapang dan Khamir
1.    Kapang (mould/filamentousfungi)

Kapang (mould/Filamentous fungi) merupakan mikroorganisme anggota Kingdom Fungi yang membentuk hifa. Kapang bukan merupakan kelompok taksonomi yang resmi, sehingga anggota-anggota dari kapang tersebar ke dalam filum Glomeromycota, Ascomycota, dan Basidiomycot.
Jumlah spesies fungi yang telah teridentifikasi hingga tahun 1994 mencapai 70.000 spesies, dengan perkiraan penambahan 600 spesies setiap tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 10.000 spesies merupakan kapang. Sebagian besar spesies fungi terdapat didaerah tropis disebabkan karena kondisi iklim daerah torpis yang hangat dan lembab yang mendukung pertumbuhannya. Habitat kapang sangat beragam, namun pada umumnya kapang dapat tumbuh pada substrat yang mengandung sumber karbon organik
Kapang melakukan reproduksi dan penyebaran menggunakan spora. Spora kapang terdiri dari dua jenis, yaitu spora seksual dan spora aseksual. Spora aseksual dihasilkan lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan spora seksual. Spora aseksual memiliki ukuran yang kecil (diameter 1-10 μm) dan ringan, sehingga penyebarannya umumnya secara pasif menggunakan aliran udara. Apabila spora tersebut terhirup oleh manusia dalam jumlah tertentu akan mengakibatkan gangguan kesehatan.
Gangguan kesehatan yang diakibatkan spora kapang terutama akan menyerang saluran pernapasan. Asma, alergi rinitis, dan sinusitis merupakan gangguan kesehatan yang paling umum dijumpai sebagai hasil kerja sistem imun tubuh yang menyerang spora yang terhirup. Penyakit lain adalah infeksi kapang pada saluran pernapasan atau disebut mikosis. Salah satu penyakit mikosisyang umum adalah Aspergillosis, yaitu tumbuhnya kapang dari genus Aspergillosis pada saluran pernafasan.

penggunaan bakteri dalam industri


A.    Pengertian Mikrobiologi dan  Mikroorganisme
       Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme hidup yang berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan dengan bantuan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau kadang-kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik.        Mikroorganisme adalah makhluk hidup yang kecil penuh dengan misteri, karena kecilnya sehingga tidak dapat dilihat dengan mata langsung, harus menggunakan alat pembesar berupa miskroskop. Mikroorganisme dapat melakukan berbagai proses metabolisme di dalam tubuhya sehingga mikroorganisme dapat dimanfaatkan sebangai mesin hayati penghasil senyawa-senyawa organik yang diperlukan baik yang berkaitan dengan pangan maupun nonpangan. Mikroorganisme yang umum digunakan dalam industri terutama yang tergolong bakteri, kapang, dan khamir atau yeast.
       Dunia mikroorganisme terdiri dari 5 kelompok organisme, yaitu bakteri, protozoa, virus, algae, dan cendawan. Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Beberapa diantaranya bermanfaat dan yang lain merugikan. Mikroorganisme yang bermanfaat antara lain: yang menghuni tubuh (flora normal), beberapa mikroorganisme yang terlibat dalam proses fermentasi makanan: pembuatan keju, anggur, yoghurt, tempe/oncom, kecap, dll, produksi penisilin, sebagai agens biokontrol, serta yang berkaitan dengan proses pengolahan limbah. Mikroorganisme yang merugikan, antara lain yang sering menyebabkan berbagai penyakit (hewan, tumbuhan, manusia), diantaranya: flu burung yang akhir-akhir ini menggemparkan dunia termasuk Indonesia, yang disebabkan oleh salah satu jenis mikroorganisme yaitu virus. Selain itu, juga terdapat beberapa jenis mikroorganisme yang dapat menyebabakan pencemaran lingkungan.
       Bila bahan baku yang murah dapat diubah menjadi bahan yang berguna, maka proses ini dilaksanakan sebangai industri. Persyaratan suatu proses industri mikroba adalah:
1.      Organisme.
Organisme yang digunakan harus mampu menghasilkan produk dalam jumlah yang tinggi. Mikroba haruslah memiliki ciri yang stabil, pertumbuhanya cepat dan non-patogen.

2.      Medium.
Substrat yang dugunakan oleh mikroba harus murah dan mudah diperoleh dalam jumlah besar.
3.      Produk yang dihasilkan mudah diperoleh dan dimurnikan.