Tampilkan postingan dengan label makalah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label makalah. Tampilkan semua postingan

Jumat, 14 November 2014

Peran dan kedudukan olahraga dalam pengembangan nilai sosial

Ada beberapa pembahasan yang berkaitan dengan olahraga dan pengembangan nilai-nilai sosial kemasyarakatan
Pembahasan tersebut antara lain :
1.   Olahraga dan perubahan paradikma hidup manusia
Dalam rentang sejarah manusia sampai saat ini, aktivitas olahraga dan bermain selalu berhubungan secara integral dengan aspek sosial, politik dan ekonomi. Dinegara yunani misalnya pemain yang konteks olahraga didasarkan pada kepercayaan mitologi dan agama. Mereka memfokuskan pada minat para remaja pria dan kalangan masyarakat terpandang. Sementara itu produknya berimplikasi terhadap dunia politik diluar peristiwa tersebut. Umumnya para atlit direkkrut dari masyarakat dari lapisan bawan dan dibayar atau diikutsertakaannya. Proses profesionalisme semacam ini terus berkembang hingga diresmikan  asosiasi olahraga profesional pada tahun 1990. Seperti kita ketahui peristiwa-perstiwa keolahragaan bagi masyarakat romawi lebih menekankan hiburan pada masyarakatnya. Peristiwa olahraga yang digelar didesain untuk upacara dan persembahan bagi para pemimpin politik dan juga untuk menentramkan para pegawai dilingkungan pemerintah. Untuk itu para atlit yang direkrut untuk peristiwa olahraga seringkali dipaksa untuk bertempur habis-habisan dalam menghadapi lawannya yang terkadang lawannya itu adalah binatang buas. Tipe olahraga semacam ini berkembang cukup lama dikerajaan Romawi. Kondisi ini berbeda dengan aktivitas olahraga di Eropa. Selama abad pertengahan direflesikan pada jenis kelamin dan perbedaan status dalam masyarakat. Keterlibatan mereka dalam aktivitas olahraga mengacu pada perwujudan diri sebagai satria. Bagi kalangan atas atau orang-orang terhormat permainan dan aktivitas olahraga telah berkembang menjadi aktivitas diwaktu senggang.
Lain halnya selama awal revolusi industri ruang untuk bermain yang secara umum telah membatasi keterlibatan aktivitas olahraga yang hanya dapat dilakukan oleh orang-orang kaya mulai bergeser keolahraga prestasi. Pola semacam ini mulai berubah di Amerika Serikat selam pertengahan abad 19, dan dalam perkembangan lebih jauh, mulai diorganisasikannya dalam bentuk cabang-cabang olahraga yang mengarah pada olahraga prestasi.
Uraian singkat tersebut, menegaskan bahwa aktivitas olahraga telah memberi pengaruh pada kehidupan manusia baik kehidupan agama, mengisi waktu luang (rekreasi), patriotisme, dan prestasi. Bahkan dalam perkembangannya sampai sekarang di negara-negara maju khususnya Amerika Serikat olahraga telah menjadi sebuah kegiatan kombinasi antara bisnis, hiburan, pendidikan latihan moral, transper teknologi keperkasaan dan deklarasi politik. Namun demikian olahraga juga menjadi konteks dimana orang mencari tantangan dan mencari variasi hidup. Segala sesuatu telah menjadikan olahraga sebagai bagian penting dalam penomena sosial dimasa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.
2.   Antara golongan dan mobiltas sosial
Hubungan antara golangan dan olahraga tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Oleh karena itu, olahraga tidak dapat eksis jika orang tidak punya waktu, uang, fasilitas, dan pengalaman organisasi. Orang punya uang dan kekuasaan dapat mengorganisasi olahraga karena olahraga memerlukan dukungan ekonomi.
Pola keikutsertaan dalam olahraga dimasyarakat mereflesikan dinamika hubungan antara kelompok. Sejau ini mereka sering mengkondinasikan dengan hubungannya antara jenis kelamin guna menciptakan kondisi. Hubungan antara golongan juga cukup berarti dalam mensponsori dan mempromosikan olahraga pada tingkat sekolah menengah. Krisis anggaran dalam penyelenggaraan olahraga disekolah telah bisa diatasi melalui pencarian sponsor.
Peluang karir dalam olahrga cukup eksis, tetapi jumlah atlet terbatas dan waktunya singkat. Peluang lain termasuk dalam hal kepelatihan kesehatan olahraga pelatihan dan manejemen. Peluang untuk menjadi atlet profesional sangan terbatas bagi wanita dan kelompok minoritas, seperti kulit hitam jumlahnya terbilang sedikit yang merai populeritas dalam olahraga

Peran dan kedudukan olahraga dalam pengembangan nilai sosial

Ada beberapa pembahasan yang berkaitan dengan olahraga dan pengembangan nilai-nilai sosial kemasyarakatan
Pembahasan tersebut antara lain :
1.   Olahraga dan perubahan paradikma hidup manusia
Dalam rentang sejarah manusia sampai saat ini, aktivitas olahraga dan bermain selalu berhubungan secara integral dengan aspek sosial, politik dan ekonomi. Dinegara yunani misalnya pemain yang konteks olahraga didasarkan pada kepercayaan mitologi dan agama. Mereka memfokuskan pada minat para remaja pria dan kalangan masyarakat terpandang. Sementara itu produknya berimplikasi terhadap dunia politik diluar peristiwa tersebut. Umumnya para atlit direkkrut dari masyarakat dari lapisan bawan dan dibayar atau diikutsertakaannya. Proses profesionalisme semacam ini terus berkembang hingga diresmikan  asosiasi olahraga profesional pada tahun 1990. Seperti kita ketahui peristiwa-perstiwa keolahragaan bagi masyarakat romawi lebih menekankan hiburan pada masyarakatnya. Peristiwa olahraga yang digelar didesain untuk upacara dan persembahan bagi para pemimpin politik dan juga untuk menentramkan para pegawai dilingkungan pemerintah. Untuk itu para atlit yang direkrut untuk peristiwa olahraga seringkali dipaksa untuk bertempur habis-habisan dalam menghadapi lawannya yang terkadang lawannya itu adalah binatang buas. Tipe olahraga semacam ini berkembang cukup lama dikerajaan Romawi. Kondisi ini berbeda dengan aktivitas olahraga di Eropa. Selama abad pertengahan direflesikan pada jenis kelamin dan perbedaan status dalam masyarakat. Keterlibatan mereka dalam aktivitas olahraga mengacu pada perwujudan diri sebagai satria. Bagi kalangan atas atau orang-orang terhormat permainan dan aktivitas olahraga telah berkembang menjadi aktivitas diwaktu senggang.
Lain halnya selama awal revolusi industri ruang untuk bermain yang secara umum telah membatasi keterlibatan aktivitas olahraga yang hanya dapat dilakukan oleh orang-orang kaya mulai bergeser keolahraga prestasi. Pola semacam ini mulai berubah di Amerika Serikat selam pertengahan abad 19, dan dalam perkembangan lebih jauh, mulai diorganisasikannya dalam bentuk cabang-cabang olahraga yang mengarah pada olahraga prestasi.
Uraian singkat tersebut, menegaskan bahwa aktivitas olahraga telah memberi pengaruh pada kehidupan manusia baik kehidupan agama, mengisi waktu luang (rekreasi), patriotisme, dan prestasi. Bahkan dalam perkembangannya sampai sekarang di negara-negara maju khususnya Amerika Serikat olahraga telah menjadi sebuah kegiatan kombinasi antara bisnis, hiburan, pendidikan latihan moral, transper teknologi keperkasaan dan deklarasi politik. Namun demikian olahraga juga menjadi konteks dimana orang mencari tantangan dan mencari variasi hidup. Segala sesuatu telah menjadikan olahraga sebagai bagian penting dalam penomena sosial dimasa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.
2.   Antara golongan dan mobiltas sosial
Hubungan antara golangan dan olahraga tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Oleh karena itu, olahraga tidak dapat eksis jika orang tidak punya waktu, uang, fasilitas, dan pengalaman organisasi. Orang punya uang dan kekuasaan dapat mengorganisasi olahraga karena olahraga memerlukan dukungan ekonomi.
Pola keikutsertaan dalam olahraga dimasyarakat mereflesikan dinamika hubungan antara kelompok. Sejau ini mereka sering mengkondinasikan dengan hubungannya antara jenis kelamin guna menciptakan kondisi. Hubungan antara golongan juga cukup berarti dalam mensponsori dan mempromosikan olahraga pada tingkat sekolah menengah. Krisis anggaran dalam penyelenggaraan olahraga disekolah telah bisa diatasi melalui pencarian sponsor.
Peluang karir dalam olahrga cukup eksis, tetapi jumlah atlet terbatas dan waktunya singkat. Peluang lain termasuk dalam hal kepelatihan kesehatan olahraga pelatihan dan manejemen. Peluang untuk menjadi atlet profesional sangan terbatas bagi wanita dan kelompok minoritas, seperti kulit hitam jumlahnya terbilang sedikit yang merai populeritas dalam olahraga

Selasa, 04 November 2014

unsur golongan 5A *isi makalah*

2.1  Nitrogen
Nitrogen atau zat lemas adalah unsur kimia yang memiliki lambang N dan nomor atom 7. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsur lainnya.
                                         N,7.jpg
                      Gambar1 : Tampilan unsur nitrogen colorless (tanpa warna)

Nitrogen mengisi 78,08 persen atmosfir Bumi dan terdapat dalam banyak jaringan hidup. Nitrogen ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang menyebutnya udara beracun atau udara tetap. Pengetahuan bahwa terdapat pecahan udara yang tidak membantu dalam pembakaran telah diketahui oleh ahli kimia sejak akhir abad ke-18 lagi. Nitrogen pada masa yang lebih kurang sama oleh Carl Wilhelm Scheele, Henry Cavendish, dan Joseph Priestley, yang menyebutnya sebagai udara terbakar atau udara telah flogistat. Gas nitrogen adalah cukup lemas sehingga dinamakan oleh Antoine Lavoisier sebagai azote, daripada perkataan Yunani αζωτος yang bermaksud "tak bernyawa". Istilah tersebut telah menjadi nama kepada nitrogen dalam perkataan Perancis dan kemudiannya berkembang ke bahasa-bahasa lain.
Senyawa nitrogen diketahui sejak Zaman Pertengahan Eropa. Ahli alkimia mengetahui asam nitrat sebagai aqua fortis. Campuran asam hidroklorik dan asam nitrat dinamakan akua regia, yang diakui karena kemampuannya untuk melarutkan emas. Kegunaan senyawa nitrogen dalam bidang pertanian dan perusahaan pada awalnya ialah dalam bentuk kalium nitrat, terutama dalam penghasilan serbuk peledak (garam mesiu), dan kemudiannya, sebagai baja dan juga stok makanan ternak kimia.
Unsur ini ditemukan oleh Hannig Brand pada tahun 1669 di Hamburg, Jerman. Dia menemukan unsur ini dengan cara 'menyuling' air urin melalui proses penguapan dan setelah dia menguapkan 50 ember air urin, dia baru menemukan unsur yang dia inginkan. Namanya berasal dari bahasa Latin yaitu phosphoros yang berarti 'pembawa terang' karena keunikannya yaitu bercahaya dalam gelap (glow-in-the dark). dan kini hasil temuan itu telah sangat berkembang dan sangat berguna bagi umat manusia.
Pembentukan senyawa nitrogen sintetis pertama dilakukan oleh Priestley dan Cavendish yang melewatkan percikan bunga api listrik di dalam bejana berisi udara bebas dan akhirnya mendapatkan nitrat setelah sebelumnya melarutkan oksida yang terbentuk dalam reaksi dengan alkali. Penemuan ini cukup besar di masanya, mengingat kebutuhan senyawa nitrogen untuk pupuk yang besar namun sayangnya alam tidak cukup untuk memenuhinya. Karena itu, adanya senyawa nitrogen yang dapat dibuat di dalam laboratorium memberikan peluang baru.
Namun usaha dari proses ini tidak berjalan dengan mudah mengingat banyaknya kebutuhan energi yang besar dan efisiensinya yang terlalu rendah. Setelah ini banyak proses terus dikembangkan untuk perbaikan. Nitrogen pernah diikatkan dari udara sebagai kalsium sianida, namun tetap saja proses ini masih terlalu mahal. Proses-proses lain juga tidak terlalu berbeda, seperti pengolahan termal atas campuran oksida nitrogen (NOX), pembentukan sianida dari berbagai sumber nitrogen, pembentukan aluminium nitrida, dekomposisi amonia dan sebagainya. Semuanya tidak menunjukkan harapan untuk dapat dikomersialkan walaupun secara teknis semua proses ini terbukti dapat dilaksanakan.
Sampai akhirnya Haber dan Nernst melakukan penelitian yang menyeluruh tentang keseimbangan antara nitogen dan hidrogen di bawah tekanan sehingga membentuk amonia. Dari penelitian ini pula didapatkan beberapa katalis yang sesuai. Reaksi ini sebenarnya membutuhkan tekanan sistem yang tinggi, tetapi pada masa itu peralatan yang memadai belum ada dan mereka merancang peralatan baru untuk reaksi tekanan tinggi (salah satu sumbangan dari perkembangan industri baru ini).
Bukan peralatan tekanan tinggi saja yang akhirnya tercipta karena dipicu oleh tuntutan industri nitrogen ini. Haber dan Bosch, ilmuwan lain yang bekerjasama dengan Haber, juga mengembangkan proses yang lebih efisien dalam usahanya menghasilkan hidrogen dan nitrogen murni. Proses sebelumnya adalah dengan elektrolisis air untuk menghasilkan hidrogen murni, dan distilasi udara cair untuk mendapatkan nitrogen murni yang kedua usaha ini masih terlalu mahal untuk diaplikasikan dalam mengkomersialkan proses baru pembuatan amonia mereka. Maka mereka menciptakan proses lain yang lebih murah.
Usaha bersama mereka mencapai kesuksesan pada tahun 1913 ketika berhasil membentuk amonia pada tekanan tinggi. Proses baru ini masih memerlukan banyak energi namun pengembangan lebih lanjut terus dilakukan. Dengan cepat proses ini berkembang melebihi proses sintetis senyawa nitrogen lainnya, dan menjadi dominan sampai sekarang dengan perbaikan-perbaikan besar masih berlanjut.